Di Nagari Taluak IV Suku, Kabupaten Agam Sumatera Barat, terdapat tiga unit bungker peninggalan Jepang. Bungker ini dibangun sekitar 1942-1945 menggunakan tenaga kerja pribumi atau (Romusha).
Bungker 1 berada di belakang Kantor Walinagari Taluak IV Suku, kemudian bungker ke 2 berada di samping kantor walinagari tersebut dan bungker ke 3 berada di halaman sekolah dasar (SD) yang tidak jauh berjarak dari bungker ke 2. Ketiga bungker tersesebut menggunakan bahan beton, sehingga terlihat cukup kuat dan tahan.
Walinagari Taluak IV Suku, Muhammad Risman mengatakan, bungker tersebut adalah cagar budaya peninggalan Jepang. Pihaknya akan menyulap bungker tersebut menjadi perpustakaan nagari, sehingga keberadaan dan fungsi bungker tersebut ada manfaatnya.
"Ya kita merencanakan bungker tersebut menjadi perpustakaan nagari," ujarnya.
Saat ini bungker tersebut, terlihat kurang terawat dan terdapat banyak sampah berserakan di dalamnya, padahal bungker ini memiliki cerita panjang dalam perjalanan kemerdekaan di Indonesia.
