arrow_upward

Mengupas Pesona 4 Air Terjun Menarik di Kabupaten Agam

Sunday, 14 November 2021 : November 14, 2021


Sumatera Barat (Sumbar) selain memiliki pesona gunung yang indah, ternyata daerah ini juga memiliki beragam pesona air terjun yang menarik untuk dikunjungi.

Berangkat dari hal tersebut, Komunitas Padang Survival and Buschraft (KPSB) yang dipimpin oleh Kanadi Warman atau akrab disapa Kim, ajak mahasiswa jurusan KPI IAIN Bukittinggi untuk explore  keindahan air terjun di Sumatera Barat.

Tidak hanya sebatas explore keindahan air terjun,  jurnalis TVRI Sumatera Barat ini juga menjalankan misi pembuatan buku "Pesona 1000 Air Terjun di Sumbar".

Ditargetkan buku tersebut selesai diproduksi dalam tahun depan, terhitung dari awal perjalanan KSPB.  

Saat ini KSPB sudah menjelajah tiga lokasi air terjun. Pertama di Nagari Pasia Laweh, Kabupaten Agam. Kemudian explore air terjun di Nagari Malalak Selatan Kab. Agam.

Lokasi ketiga di Kenagarian Canduang Koto Laweh Kab. Agam. Kemudian setiap perjalanan, KSPB didampingi oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).


Pokdarwis inilah yang membimbing dan menemani para survival atau wisatawan dalam mengarungi hutan, sungai, lembah, dan jurang. Alasan  harus ditemani dan dibimbing Pokdarwis adalah untuk keamanan dan juga kenyamanan saat menuju air terjun, karena jalan dan rute yang dilewati itu tidaklah mudah, apalagi bagi pemula yang baru merasakan alam terbuka. 


Adanya peran Pokdarwis, tingkat kecelakaan akan  dapat diminimalisir, karena merekalah yang paham akan jalur dan rute yang akan ditempuh nantinya. 

Setiap anggota KSPB ini bukan sekedar menjelajah hutan, akan tetapi dari setiap perjalanan mereka harus memiliki catatan yang nantinya akan dikumpulkan untuk kebutuhan data.


Selama perjalanan selalu ada kegiatan berbagi ilmu, sehingga menambah wawasan terkait survival maupun terkait hal yang menarik untuk dikembangkan di lokasi air terjun.


Di lokasi, tim KPSB juga ada kegiatan survival food. Kegiatan tersebut seperti, memasak nasi maupun kopi. 

Kegiatan memasak di alam terbuka, salah satu teknik bertahan hidup di hutan, kemudian juga bisa melatih kemandirian dan kekompakan.

Ketua Pokdarwis Murai Batu Batuah, Nagari Pasia Laweh, Mahyudanil mengatakan,  makan bersama di alam terbuka itu yang terpenting bukan kenyang nya akan tetapi kebersamaannya. "Karena kenyang, bukanlah hal yang penting dan bukan hal yang dicari saat berada di alam terbuka," ujar Danil.  

Selanjutnya, hal yang penting juga diperhatikan ketika di hutan atau tersesat adalah sumber makanan dan minuman. "Ada banyak kasus kematian ketika  di hutan seperti, kelaparan dan kurangnya cairan," jelasnya.

Menurut Mahyudanil, ada banyak jenis tumbuhan atau daun-daunan yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Pertama, tumbuh tumbuhan tidak berbulu atau lembut. Kedua, daun yang mengeluarkan getah. Ketiga, daun yang tidak berwarna hijau. Sementara daun berwarna merah, putih dan kuning, tidak boleh dikonsumsi karena adanya zat adiktif. "Hal itu sangat asing bagi tubuh kita jika dikonsumsi," terangnya.


Lanjut Mahyudanil, tumbuhan dikonsumsi oleh hewan,  bisa dikonsumsi oleh manusia. Mulai dari daun pohon pisang sampai daun pohon singkong. Kelima, semua hewan bisa dimakan, terlepas dari apa hukum mengkonsumsi hewan-hewan yang berada hutan. "Dalam keadaan darurat di dalam hutan, menurut kaidah ushul fiqh semua hewan yang hukumnya haram dikonsumsi menjadi boleh dikonsumsi dengan alasan darurat dan tidak ada lagi bahan makanan yang bisa dimakan," terangnya kepada Tim KPSB.


Air Terjun di Nagari Pasia Laweh

Di Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh terdapat tiga air terjun seperti, Air Terjun 7 Tingkat Nyiak Sabi, air terjun Batu Kambiang, air terjun Sungai Guntung 

Air Terjun 7 Tingkat Nyiak Sabi

 Air terjun 7 Tingkat Nyiak Sabi terletak di Jorong Angge, Nagari Pasia Laweh Kab. Agam Sumatera Barat. 

Kenapa namanya air 7 Tingkat Nyiak Sabi ?  Karena ada tujuh tingkatan air terjun. Nah, bagaimana dengan Nyiak Sabi? Nama tersebut diambil dari nama datuk atau sesepuh setempat yang dikenal akan kebaikan dan kharismatik. 


Warga setempat mengatakan, dahulu di sekitar air terjun ini, banyak sekali burung Murai Batu. Saat ini sudah mulai langka, karena ada oknum yang tidak bertanggungjawab melakukan pemburuan. 

Burung Murai Batu, harganya cukup  mahal dan spesiesnya sangat langka.

Saat ini populasi Murai Batu sudah mulai dijaga dan dilestarikan serta dikembangbiakkan oleh masyarakat dan pemerintah setempat.

Perjalanan menuju Basecamp Air Terjun Nyiak Sabi kurang  kurang lebih 45 menit dengan kendaraan roda dua dari Kota Bukittinggi.

Dari lokasi parkiran kendaraan menuju air terjun menelan waktu sekitar 15 menit dan tergantung cuaca.


Selama perjalanan, pengunjung  kita akan melewati  sungai kecil.

Tersedia Home Stay

Bagi wisatawan yang jauh dari luar daerah atau kota, di Nagari Pasia Laweh terdapat  penginapan atau dikenal dengan home stay yang nyaman dan aman.

Menurut Ketua Pokdarwis Murai Batu Batua, Mahyudanil, bahwa rumah warga biasanya terdapat banyak kamar. 


"Saat ini, kamar tersebut banyak kosong karena sebagian ada yang merantau. Maka banyak kamar-kamar yang kosong. Maka bisa dijadikan penginapan bagi para wisatawan," terangnya.

Selain penginapan, di basecamp objek wisata air terjun Nyiak Sabi, tersedia bahan makanan maupun makanan ringan untuk perbekalan.


Kemudian terdapat tempat ibadah, sementara tempat berwudhu, pengunjung bisa  di aliran sungai maupun di air terjun itu sendiri, agar merasakan sensasi air yang sejuk.

Sementara jasa tourgate dari pemuda setempat tidak ada ketentuan harga, hanya bayar seikhlasnya saja. 

Disarankan, setiap pengunjung tidak berangkat sendirian ke lokasi atau tanpa pendampingan dari pokdarwis. Karena  jalur yang dilewati bukan jalur yang mudah. Bahkan tidak menjadi tanggung jawab pengelolah wisata.


Hal penting atau mejadi catatan terpenting, ketika menuju alam terbuka adalah jangan lupa membawa obat-obatan pribadi atau peralatan P3K.



Air Terjun Langkuik Tinggi Malalak

Air terjun Langkuik Tinggi, salah satu objek wisata alam yang menarik dikunjungi di Kenagarian Malalak Selatan, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. 

Langkuik Tinggi ini dinilai, air terjun tertinggi di Sumatra Barat. Sebelum menuju lokasi mata pengunjung akan dimanjakan dengan 4 air terjun dengan ketinggian yang sama yaitu 100 meter dari permukaan laut. 


Keempat air terjun itu memiliki nama masing-masing yang pertama, Air Terjun Tarak Pipia. Kedua, Air Langkuik Barangin. Ketiga, Air Terjun Talao. Keempat, Air Terjun Baburai. 

Menuju Air Terjun Langkuik Tinggi, pengunjung harus menyebrangi sungai dengan kedalaman 50 Cm atau sampai lutut orang dewasa.

Kemudian terdapat arus sungai yang deras, akan tetapi  pengunjung tidak usah khawatir, karena sudah disediakan tali untuk menyebrang. Nah disinilah terdapat sensasi tersendiri, yakni  menyebrangi sungai dengan seutas tali.

Ketua Pokdarwis Paladang Insah, Nagari Malalak, Jefri mengatakan, objek wisata tersebut tidak dibuka dan tidak direkomendasikan ketika cuaca hujan.

"Karena air sungai sangat mudah meluap," ujarnya.


Bahkan, ada peristiwa  anak 5 SD yang hanyut terbawa arus ketika sungai sedang meluap. 

Kemudian, beberapa kasus lainya, masyarakat setempat sering terjebak oleh luapan air sungai ketika sedang memancing, sehingga mereka tidak bisa pulang dan harus menginap di lokask.


Akses untuk pulang hanya satu dan harus melewati sungai. Jadi, jika air meluap tidak ada yang bisa kembali. Maka dari itu objek wisata ini akan ditutup sementara ketika turun hujan.

Selanjutnya, setiap pengunjung disarankan menggunakan sepat, karena terdapat menempuh jalur bebatuan besar dan kecil. 


Penggunaan sepatu untuk meminimalisir cidera ringan maupun berat pada kaki dan juga terhindar dari pacat atau linta darat yang sering menempel pada kaki.

Ke lokasi kita harus ditemani oleh salah seorang Pokdarwis. Karena mereka paling paham jalur yang dilewati nanti.  Terkait harga jasanya sendiri tidak ada ketentuan, hanya seikhlasnya.

Bagi wisatawan di luar daerah menggunakan bus,  di pos masuk wisata juga tersedia lokasi parkir sekitar 50 meter.

Biaya parkir sendiri 5 ribu rupiah untuk roda dua dan 10 ribu untuk roda empat. Di objek wisata ini juga tersedia tempat penginapan seperti home stay.

Direncakan, jalur menuju air terjun akan dipermudah aksesnya dengan dibuatkan tangga, jembatan.

Pengunjung objek wisata air terjun Langkuik Tinggi cukup ramai, bahkan terdapat 3-5 kelompok perharinya, apalagi pada hari libur bisa sampai 5-7 kelompok.


Selama perjalanan,  dilarang memegang daun-daun disepanjang jalan, karena menimbulkan gatal pada kulit.


 

Di lokasi Air Terjun Langkuik Tinggi menuju ke hilir sungai dengan jarak 30 Km,  nantinya akan ada arum jeram akan tetapi peralatan dan alat pelindung diri belum tersedia.



Air Terjun Bukik Bulek Canduang Koto Laweh

Air terjun terakhir ini adalah air terjun yang terletak di Jorong 100 Janjang, Kenagarian Canduang Koto Laweh, Kabupaten Agam, Sumbar. 

Air terjun ini, objek wisata menarik untuk kunjungi.

Ketua Pokdarwis Cangkola Sahati, Canduang Koto Laweh, Skindra Beta mengatakan, kedepannya objek wisata ini akan dibuka untuk umum setelah adanya pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola objek wisata air terjun Bukik Bulek.

"Setelah ada pemberdayaan SDM, baru kita buka untuk umum," katanya.

Nah, menariknya jalur yang dilewati cukup mudah, hanya menelan waktu 10 menit dengan berjalan kaki dari permukiman rumah warga. Akan tetapi pengunjung dilarang untuk bersikap sombong, kagum, maupun heran terhadap apa yang ditemui sepanjang perjalanan.


Bahkan dahulu tempat ini sering digunakan oleh para leluhur dahulu untuk mencari ilmu serta kesaktian. (Jalil, Mahasiswa KPI IAIN Bukittinggi)