arrow_upward

Melihat Bangunan Tua Peninggalan Belanda di Lereng Gunung Marapi

Monday, 29 March 2021 : March 29, 2021

Satu unit rumah tua yang dilengkapi cerobong asap berdiri di lereng Gunung Marapi. Rumah tua ini, dikelilingi pohon pinus nan rindang yang berjarak sekitar 200 meter dari pos pendakian Marapi jalur Batu Palano, Kabupaten Agam. 


Menurut keterangan warga setempat rumah tua ini, peninggalan Belanda. Bahkan ada juga membenarkan rumah ini tempat persembunyian Bung Hatta. Beragam cerita tentang rumah tua tersebut sampai saat ini belum ada sumber yang lengkap menjelaskannya.

Rumah peninggalan Belanda tersebut, saat ini hanya tinggal sebagian dinding, pondasi dan satu cerobong asap dengan ketinggian kurang lebih 10 meter. 


Kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bukittinggi, Ciko mengatakan, melihat dari tipe bangunan sepertinya peninggalan zaman Belanda. "Tapi kita belum tau pasti sejarahnya, apakah ini vila-vila jaman Belanda," jelasnya.


Lanjut Ciko, ada cerita yang beredar dari kalangan masyarakat, bangunan ini bekas pos pengamatan Gunung Marapi atau vulkanologi zaman itu serta Pesanggrahan Bung Hatta. "Kita juga belum bisa membuktikan kebenaran, karena bangunan sudah banyak yang roboh,' terangnya, Senin (29/3/2021).


Ciko menambahkan, pihaknya akan mengusulkan melalui BKSDA untuk ditetapkan titik koordinatnya, apakah bisa  dijadikan situs cagar budaya atau tidak. "Ini akan kami usulkan, jadi cagar budaya," tambahnya. 


Tokoh Masyarakat Batu Palano, Mul Akhiar mengharapkan, bangunan tua tersebut bisa jadi objek wisata dan juga mendapatkan perhatian dari pemerintah. "Kalau direvitalisasi bangunan ini, maka akan mendapatkan visa domestik dan internasional," harapnya.