arrow_upward

Mahasiswa IPB Kembangkan Potensi Produk Unggulan Pertanian Desa Bojong

Wednesday, 22 December 2021 : December 22, 2021


Desa Bojong adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. 


Sebagian besar, mata pencaharian warga setempat sebagai  petani. Kemudian komoditas yang banyak dibudidayakan di Desa Bojong adalah tanaman pangan  berupa padi, ubi jalar, ubi kayu dan jagung.


Kemudian juga ada tanaman hortikultura berupa buah  manggis. Total luas lahan pertanian di Desa Bojong mencapai 60% dari luas desa  secara keseluruhan. Sementara jumlah petani di Desa Bojong, menurun setiap tahunnya.  



Permasalahan yang terjadi adalah rendahnya penghasilan sebagai petani. Masalah ini, karena  rendahnya harga hasil pertanian dan minimnya pengetahuan pasca panen hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah produk. 


Permasalahan pertanian di Desa Bojong sangatlah kompleks, salah satunya adalah  rendahnya nilai tukar petani (NTP) dan nilai tambah produk pertanian. Pada awal tahun  2021 NTP ketela pohon pohon turun sebesar 0,32 persen yang disebabkan penurunan  harga yang sangat drastis untuk komoditas ketela pohon di tingkat petani. 


Tercatat harga  ketela pohon di tingkat petani Desa Bojong Kabupaten Sukabumi sebesar 500 rupiah perkilogram.  Kemudian harga  tertinggi berkisar  600 rupiah perkilogram. 


Selanjutnya, gagal panen buah manggis  telah terjadi dua tahun berturut-turut terhitung sejak tahun 2020 sampai 2021. Penyebabnya adalah,  pengaruh iklim dan teknik budidaya yang belum tepat di Desa Bojong.



Berkenaan dengan program One Village One Ceo(OVOC) yang dilaksanakan sebagai salah satu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang merupakan sebuah program yang diinisiasi oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB University dengan tujuan  pengembangan inovasi produk unggulan desa berbasis tanaman pangan, meningkatkan produktivitas tanaman pangan berbasis Good Agriculture Practice (GAP) serta pelatihan pengemasan dan pendaftaran sertifikat prima terhadap produk.


Maka, Tiga orang mahasiswa IPB University berupaya melakukan observasi desa, pengembangan produk olahan serta meningkatkan produktivitas budidaya tanaman olahan Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.



Kegiatan tersebut dilaksanakan selama satu bulan terhitung 20 Oktober sampai 28 November 2021. Ketiga mahasiswa IPB University tersebut adalah Muhammad Ihsan Fatawa (Departemen Agronomi dan Hortikultura) , Asri Apriliana Sitorus (Departemen Teknik Komputer), Istiqomah Khoiriyah (Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan)

Padi, ubi jalar, ubi kayu dan jagung merupakan potensi Desa Bojong yang belum  dikembangkan. Petani di Desa Bojong menjual hasil pertaniannya kepada tengkulak  sehingga tidak ada nilai tambah produk. Produktivitas tanaman pangan di Desa Bojong  berada di bawah rata-rata produktivitas nasional yang disebabkan oleh kurangnya  pengetahuan petani terhadap SOP, GAP, dan GHP tanaman pangan. Oleh karena itu, Tiga mahasiswa IPB melakukan pelatihan budidaya tanaman pangan dan tanaman manggis berbasis GAP dan  GHP serta pascapanen pembuatan nasi instan, gula cair singkong, nugget singkong, dan  mocaf (modified cassava flour).



Anggota Tim OVOC, Muhammad Ihsan Fatawa mengatakan, bahwa pada observasi lapang di Desa bojong, memiliki potensi tanaman pangan yang bagus dan sudah masuk ke kategori desa digital.

Namun, masih sangat sulit untuk dikembangkan, mengingat kurangnya pengetahuan petani terhadap pengolahan pasca panen serta sarana dan prasarana yang belum memadai.



Sementara pada pelaksanaan acara dihadiri sebanyak 25 orang peserta, keseluruhan peserta berasal dari Bojong, Desa Bojongkembar, dan Desa Bojongraharja, peserta sangat antusias mengikuti kegiatan OVOC.


Asri Apriliana Sitorus Selaku anggota tim menjelaskan, selain pelatihan yang diberikan oleh Muhammad Ihsan Fatawa dan Istiqomah Khoiriyah, tim juga memberikan gambaran serta contoh mengenai packaging yang baik, pembuatan logo dan brand dari kelompok tani desa bojong yang baik dan dapat digunakan untuk pemasaran yang lebih luas.



"Kegiatan ini meliputi pembuatan logo, brand, dan label serta pemberian packaging STANDING pouch menggunakan handsealer yang baik digunakan pada pengemasan Nasi instan dan Nugget singkong yang diproduksi oleh POKTAN TEMU KARYA.


Ketua Gapoktan Desa Bojong sekaligus pendamping lapang ketiga mahasiswa IPB, Fery mengharapkan, program ini dapat terus berlanjut kedepannya, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengembangkan potensi desa. "Semoga nantinya dapat berkolaborasi dengan BUMDES dan pemerintah setempat, serta menjadi sumber contoh bagi daerah lainnya," harapnya. 


Penulis : Asri Apriliana Sitorus (Mahasiswi IPB University)