Tiga orang mahasiswa IPB University sukses melakukan observasi desa dan pengembangan bisnis desa di Sekodi, Kabupaten Bengkalis, Riau, melalui Program One Village One CEO (OVOC).
Kegiatan tersebut dilaksanakan selama setu bulan lebih terhitung 20 Oktober sampai 28 November 2021. Tiga mahasiswa IPB University tersebut adalah Nurafni Natasya (Departemen Manajemen Hutan), Dhea Aqilla Sundari (Departemen Manajemen Hutan), dan Dyah Bayu Kusumadewi (Departemen Manajemen Hutan).
One Village One CEO (OVOC) merupakan program yang diinisiasi oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB (Ditmawa-PK) yang bertujuan sebagai pembelajaran yakni bagaimana membentuk ekosistem bisnis pedesaan berbasis produk unggulan desa (Prukades).
Sekodi merupakan desa yang terletak di ujung Pulau Bengkalis. Sementara akses jalan kurang memadai, sehingga diperlukan effort lebih terkait observasi potensi desa maupun pengembangan potensi desa.
Anggota Tim OVOC, Nurafni Natasya mengatakan, bahwa pada observasi lapang di Desa Sekodi, ditemukan bahwa daerah ini memiliki potensi berupa ekowisata mangrove kera jinak dan pantai Sekodi.
"Namun masih sangat sulit untuk dikembangkan mengingat akses jalan serta sarana prasarana lainnya yang belum memadai. Selain itu potensi unggulan desa Sekodi yakni sagu.
Menurut Kepala Desa Sekodi, Zamri, bahwa 80% potensi desa yang dimanfaatkan berupa sagu, dapat berupa potongan batangan sagu yang di jual keluar Desa Sekodi ataupun produk turunan sagu berupa sagu rendang dan tepung sagu.
Pada program OVOC yang dilakukan di Desa Sekodi juga dilakukan penyuluhan dan pelatihan mengenai produk turunan lainnya yang berasal dari sagu yaitu pengolahan cookies coklat berbahan dasar dari tepung sagu yang disampaikan oleh pemateri yakni Dosen IPB University, Dr. Tjahja Muhandri.
Sementara pada pelaksanaan acara dihadiri sebanyak 31 orang peserta. Kemudian peserta tidak hanya berasal dari Desa Sekodi, juga ada dari Desa Kalemantan, Desa Kalemantan Barat, Desa Sungai Batang dan Desa Ketam Putih. Peserta sangat antusias mengikuti acara.
Dhea Aqilla Selaku anggota tim menjelaskan, selain pelatihan yang diberikan oleh Tjahja Mahendri, tim juga memberikan gambaran serta contoh mengenai packaging yang baik serta dapat digunakan untuk pemasaran yang lebih luas.
"Kegiatan ini meliputi pembuatan logo dan label serta pemberian packaging Ziplock yang baik digunakan pada pengemasan sagu rendang yang diproduksi oleh kelompok usaha sagu sumber rezeki Sekodi.
Warga Desa Sakodi, Rani mengharapkan, program ini dapat terus berlanjut ke depannya, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengembangkan potensi desa. "Semoga nantinya dapat berkolaborasi dengan pemerintah setempat, serta menjadi percontohan bagi daerah lainnya,"harapnya.