Bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi pada awal tahun 2020 lalu di Desa Pasir Madang menyebabkan banyak kerugian.
Kemudian saat ini, Desa Pasir Madang sedang dilakukan upaya pemulihan sumber daya alam dan lingkungan dibantu oleh pihak terkait.
Seperti yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), yakni dengan melakukan usaha pemulihan sumber daya alam dan lingkungan melalui penanaman 2900 bibit pohon.
Sistem agroforestry digunakan dalam kegiatan penanaman dengan memaksimalkan lahan pertanian warga.
Kegiatan tersebut dilakukan oleh tiga orang mahasiswa IPB University dalam rangka pengembangan potensi desa melalui program One Vilave One CEO.
Ketiga mahasiswa tersebut yaitu Muhammad Kadihan (Departemen Manajemen Hutan), Novia Damayantie Abdullah (Departemen Manajemen Hutan), dan Ivan Taufiq Nugraha (Departemen Paramedik Veteriner).
One Village One CEO merupakan program yang dibentuk oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB (Ditmawa-PK) yang bertujuan sebagai pembelajaran membentuk ekosistem bisnis pedesaan berbasis produk unggulan desa (Prukades) dan pengembangan potensi desa.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2021 sampai tanggal 30 November 2021.
Bibit pohon yang ditanam bermacam jenisnya seperti Vetiver, Mahoni, Alpukat, Bambu, Salam, Jeruk lemon California, dan Matoa. Keragaman jenis tanaman hendaknya dapat memberikan manfaat kedepannya baik dari segi lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya.
Tanaman buah buahan yang ditanam juga dapat dikembangkan untuk menjadi perkebunan. Selain itu, tanaman konservasi (mahoni), bambu dan rumput vetiver sangat baik memperbaiki kondisi lahan pasca bencana longsor.
Selama berada di desa, mahasiswa yang bertugas berencana merancang pembangunan agro edu wisata di lahan demplot agroforestry.
Agroforestry adalah suatu sistem penggunaan lahan yang kompleks yang menggabungkan tanaman berkayu (kehutanan) dengan tanaman pertanian untuk meningkatkan keuntungan baik ekonomi, ekologis maupun sosial.
Harapannya agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Dalam arti kesejahteraan masyarakat dapat meningkat tanpa menimbulkan terjadinya kerusakan dan degradasi sumber daya alam dan lingkungan yang dapat merugikan kelangsungan hidup generasi selanjutnya. Kegiatan yang sudah berlangsung diantaranya pemetaan potensi di lahan agroforestry Desa Pasir Madang, pelatihan perawatan lahan di demplot agroforestry, dan evaluasi tingkat kepuasan warga Pasir Madang terhadap program pembangunan demplot agroforestry.
Tujuan pembangunan demplot ini kedepannya dapat menjadi contoh bagi masyarakat lain terkait pemanfaatan lahan pertanian secara maksimal yang bermanfaat dari segi lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya. Kepala Desa Pasir Madang Encep Sunarya mengucapkan terima kasih untuk waktu yang diberikan tim OVOC dalam membantu Desa Pasir Madang.
“Pemulihan lahan dengan penanaman berbagai jenis tanaman sangat bagus sekali, karena memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Namun, penanaman yang dilakukan juga harus disertai dengan perawatan dan pengawasan agar mendapatkan hasil yang maksimal,” ucap Encep Sunarya saat ditemui tim OVOC di rumahnya, Senin (29/11/2021).
Penulis : Novia Damayantie Abdullah (Mahasiswi IPB)