arrow_upward

Lapuknya Surau Kami "Pondom Syekh Dt Tan Nan Godang"

Thursday, 3 March 2022 : March 03, 2022


RAGAMKITA - Hal pertama dirasakan ketika melihat tempat ibadah yang sudah lapuk dan tidak terawat adalah sedih  amat dalam. Seperti halnya dengan surau Pondom Dt Tan Nan Godang di Jorong Nunang, Kenagarian Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.



Bagaimana tidak!  Surau yang dulu menjadi tempat mengaji dan sangat terkenal pada masanya itu, kini telah lapuk dan “tingga” (ditinggalkan) begitu saja. Bahkan sekeliling surau tersebut dipenuhi semak belukar.

Tempat ibadah  ini bernama Surau Pondom Syekh Dt Tan Nan Godang berdiri pada sekitar tahun 1800an.

Foto : serpihan alquran di dalam surau Pondom


Dulunya, surau ini menjadi tempat mengaji al-Qur’an serta sifat 20 serta menjadi pusat keilmuan pada masanya.

Nama Surau ini diambil dari ulama besar di daerah tersebut. Ia adalah Syekh Dt. Tan Nan Godang. 


Beliau merupakan seorang pemangku adat sekaligus seorang alim ulama yang besar. Makam beliau didirikan disebelah surau Godang, bahkan kini seperti tidak terawat. Kemudian dipenuhi semak belukar.

foto Syekh Dayuni Dt Batuah


Pada saat memasuki surau Pondom  maka ditemukan serpihan al-Qur’an yang berceceran serta lembaran-lembaran kitab. Di posisi langit-langit surau tersebut terdapat  papan kayu yang dikhususkan untuk meletakkan kitab-kitab serta al-Qur’an. 

Maka diperlukan kehati-hatian untuk meraih benda yang di atas tersebut, karena ada hampir seluruh bagian surau tersebut telah lapuk dimakan usia.

Sepeninggalan Syekh Dt. Tan Nan Godang, surau tersebut dilanjutkan oleh Syekh Dayuni Dt. Batuah, juga seorang ahli al-Qur’an serta  juga ahli tarekat. 

Syekh Dt. Batuah merupakan murid dari Maulana Syekh Mudo Abdul Qadim.

Syekh Dt. Batuah adalah seorang alim ulama yang sangat dikenal terkhusus dalam hal al-Qur’an. Beliau berguru langsung dengan Buya Ramli

Buya Ramli, seorang ahli al-Qur’an asal Simalanggang yang banyak mencetak murid-murid hebat. Salah satu muridnya yakni Syekh Dt. Batuah.

Tak banyak yang mengetahui bahwasannya Syekh Dt. Batuah menurut penuturan anak beliau, pernah bersekolah di MTi Canduang, Kabupaten Agam. 

Tentunya Syekh Dt. Batuah dalam mengelola surau tersebut beliau tidak sendirian, beliau ditemani oleh Buya Angku Ania, juga seorang Ahli al-Qur’an.

Di antara keunikan surau ini dari cerita masyarakat, bahwa pada  malam hari mengeluarkan aroma kemenyan  yang sangat harum. Kemudian juga sering terdengar bunyi-bunyian seperti talempong dari kejauhan.

Surau Pondom Syekh Dt Tan Nan Godang


Kini surau tersebut terlihat begitu tidak terawat atau ditinggalkan hingga lapuk. Maka sudah seharusnya dirawat dengan baik, sebagai tempat ibadah hingga penelitian perjalanan dakwah di Kabupaten Lima Puluh Kota. 

Penulis : Habibur Rahman (Mahasiswa KPI IAIN Bukittinggi)